I'm a Beginner

Thursday, May 22, 2014

Indonesia Harus Membangun Karakter Bangsa

Indonesia Harus Bangun Karakter Bangsa
Kamis, 28 November 2013 07:12:51 WIB
Dilihat : 1527 kali
SAN FRANSISKO, KALIFORNIA - Indonesia harus memberikan perhatian pada pembangunan karakter bangsa untuk menjadi satu negara yang kuat berdasarkan Pancasila. "Kenyataan dalam sejarah modern Indonesia, penguasa mengisi kemerdekaan dengan penekanan pada pembangunan politik dan ekonomi dan tidak pada pembangunan karakter bangsa," kata Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Dr Musa Asy'arie seusai memberikan kuliah umum dialog antariman di San Fransisco, Kalifornia, pada Senin (25/11) waktu setempat atau Selasa (26/11) waktu Indonesia barat.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat PhD membuka kuliah umum yang bertema "Interfaith Dialogue in a Plural Society: the View from Indonesia", pada Senin (25/11) waktu setempat atau Selasa (WIB).
Kuliah umum dialog antariman yang diselenggarakan Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri itu bekerja sama dengan Pusat Kajian Asia Tenggara (CSEAS) University of California, Berkeley, menghadirkan pembicara lainnya dari Indonesia yakni pakar dari Sekolah Tinggi Teologi Jakarta Pendeta Joas Adiprasetya, Wakil Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof DR Jamhari Makruf dan pakar dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Prof DR Antonius Eddy Kristiyanto.
Prof Musa mengatakan lebih jauh bahwa Pemerintah mestinya belajar dari pengalaman-pengalaman yang dibuat semasa pemerintahan-pemerintahan lalu dan reformasi harus melahirkan visi baru dengan pembangunan karakter sebagai penekanan.
Kalau tak diselesaikan, dia mengatakan Indonesia akan mengalami krisis karakter dan menjadi lemah di tengah-tengah era globalisasi.
Rektor UIN itu dalam makalahnya berjudul "Religious Diversities and the Making of National Character", memberikan padangannya dengan latar belakang Indonesia yang beragam suku, agama, ras dan antarkelompok.
Dalam setiap masyarakat, katanya, selalu ada perbedaan dan konflik. Konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat bukan disebabkan oleh keberagaman tetapi ada konspirasi politik dan ada pihak-pihak yang memprovoklasi.
Lebih jauh dia mengatakan konflik antaragama disebabkan tiga hal: perbedaan persepsi atas tuhan, konsepsi tentang tuhan dan pengalaman empirik dimana manusia memahami tentang tuhan melalui pengalamn sehari-hari sehingga terdapat hubugan antarmanusia dengan tuhan. "Konflik terjadi karena terjadi manipulasi atas nama agama," kata dia.
Prof Musa sependapat bahwa dialog antariman merupakan satu cara meningkatkan saling pengertian untuk meningkatkan kerja sama kongkret mengatasi berbagai jurang pemisah di antara rakyat Indonesia.
Dia mengatakan bahwa reformasi yang dialami Indonesia membuat Pemerintah lemah dan rakyat kuat sehingga seakan-akan berlaku hukum rimba. "Berkembanglah premanisme putih dan hitam di tengah-tengah masyarakat kita," katanya.
Sementara itu, pendeta DR Joas Adiprasetyo mengatakan bahwa dialog antariman harus dibarengi dengan dua hal yakni persahabatan dengan orang yang berbeda iman dan kesediaan untuk menghargai perbedaan iman orang lain sebagai pihak yang tidak pernah direngkuh sepenuhnya.
Dia mengharapkan dialog ini tidak saja merupakan kegiataan yang dibuat-buat tetapi muncul dari persahabatan di kalangan akar rumput.
Prof Jamhari menyampaikan bahwa dialog antariman yang dilakukan oleh indonesia sudah dinilai bagus walaupun masih ada kasus-kasus yang harus diselesaikan.
"Karena sudah menjadi perhatian dunia maka perlu disikapi salah satunya dengan memperbaiki regulasi di Indonesia yang berkaitan dengan agama yang tidak kompatibel dengan isu-isu hak asasi manusia dan kebebasan beragama," kata dia.
Dia juga mengatakan Mukti Ali, Nurcholish Majid dan KH Abdurrahman Wahid termasuk tokoh Islam yang telah berjasa mempelopori dialog antariman.
Dalam makalahnya berjudul "From the Experience of Catholic Minority", Prof DR Antonius Eddy Kristiyanto mempertanyakan data mengenai jumlah penganut Katholik di Indonesia. Menurut dia, data resmi yang disampaikan Pemerintah berbeda dari data yang dikeluarkan 37 Keuskupan di Indonesia.
"Walau data berbeda, para misionaris akan tetap berperan di bidang layanan pendidikan, kesehatan dan sosial," katanya.
Dia juga mengatakan sebagai minoritas di Indonesia, para penganut Katholik berterima kasih kepada pemerintah karena telah menjadikan Pancasila sebagai rumah bersama. "Yang menjadi tantangan saat ini adalah bagaimana menjadikan 100 persen Indonesia dan 100 persen Katholik," kata Romo Eddy.
Konsul Jenderal RI San Fransisco, Asianto Sinambela dan lebih 50 mahasiswa tingkat pascasarjana dan sarjana UCB menghadiri kuliah umum dengan moderator Ketua CSEAS DR Jeffrey Hadler. (ID/ths/ant)
Sumber:
Share:

Wednesday, May 7, 2014

Motivasi





  Kata-kata Motivasi


Cinta itu memang untuk dicari dan dipertahankan, tapi cinta tidak untuk dipaksakan
(Admin)


Selesaikan apa yang telah Anda mulai
(Admin)


Alasan yang kuat akan membawa pada hasil yang sempurna
(My Father)

Cinta itu buta, tapi buta pun harus berlogika 
(Hitam Putih)

Memang du dunia ini banyak usaha orang yang tidak membuahkan hasil
(You're the Apple in My Eyes)

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun 
(Ir. Soekarno)

Kelemahan dalam tingkah laku menjadi kelemahan karakter 
(Albert Einstein)


Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna 
(Albert Einstein)


Konsentrasilah pada pekerjaan anda. Apapun tidak akan berjalan dengan lancar tanpa fokus. (Alexander Graham Bell)

Tidak ada rahasia untuk sukses. Itu adalah hasil persiapan, kerja keras, dan belajar dari kegagalan
(Colin Powell)

Saya tidak mengukur keberhasilan seseorang dengan setinggi apa dia memanjat, tetapi setinggi apa dia memantul ketika dia menghantam dasar 
(George Patton)

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh 
(Confusius)

Jenius adalah 1 persen inspirasi dan 99 persen keringat 
(Thomas Alva Edison)

Berpikir adalah pekerjaan terberat, karena itulah sedikit sekali orang yang mau menggunakan otaknya
(Henry Ford)

Share:

Monday, May 5, 2014

Pulau Lombok



PULAU KU

“LOMBOK?” mungkin bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia mengaitkan kata itu dengan tumbuhan, merah, dan pedas, atau yang biasa disebut cabe. Padahal LOMBOK juga merupakan salah satu pulau bagian dari Indonesia, letaknya di wilayah Indonesia bagian tengah. Lebih khususnya lagi di sebelah timur pulau dewata atau Pulau Bali dan sebelah Baratnya Pulau Sumbawa.

Pulau Lombok dengan Suku aslinya adalah Suku Sasak, dengan bahasa asli daerah Bahasa Sasak. Pulau Lombok merupakan pulau dengan sejuta keidahan baik tradisi ataupun tempat wisatanya. Adapun tradisi yang ada di Lombok yaitu Bau Nyale, Perisaean, Gendang Beleq, dan masi banyak lagi. Untuk tempat wisata saya rasa Lombok merupakan “Mutiara Terpendam”. Karena banyak sekali tempat wisata di Lombok yang belum sama sekali terjamahi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Banyak tempat wisata di pulau ini, dan yang terbanyak diantaranya terdapat di daerah pantai.

Tempat wisata di Lombok seperti Pura Mayure, Pemandian Narmada, Rumah Adat Sasak, Air Terjun Senaru, Sendang Gile, Jerman, Mayung Puteq, Benang Stokel, Benang Kelambu, Masjid Kuno Bayan Beleq, Makam Raja Selaparang. Untuk daerah Pantai diantaranya Pantai Senggigi, Pantai Pink, Pantai Semeti, Pantai Kuta, Pantai Slong Belanak, Pantai Batu Payung, Pantai Aan, Pantai Kaliantan, Tanjung Ringgit, Tanjung Bloam, Pantai Teluk Ekas. Untuk daerah Gili diantaranya Gili Trawangan, Gili Kondo, Gili Lampu, Gili Air, Meno. Tempat wisata yang paling ekstrim dan paling menantang tapi indah yaitu Gunung Rinjani.

                                     Pantai Pink                                       Tanjung Bloam


Diantara beberapa tempat wisata diatas, yang paling diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara adalah Gili Trawangan, Pantai Senggigi, dan Gunung Rinjani. Bahkan Gili Trawangan sudah masuk jajaran pulau terbaik dunia untuk sektor wisata. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi wisata yang lain menjadi daerah yang banyak diminati oleh wisatawan lokal dan mancanegara. 



            Gili Trawangan                                                                             Gili Trawangan


Pulau Lombok juga disebut sebagai Pulau Seribu Masjid. Jelas saja Lombok dikatakan sebagai Pulau Seribu Masjid dengan alasan karena mayoritas penduduknya menganut Agama Islam sehingga banyak didirikan Masjid di Lombok.
                                                      *** 
By Admin

Share: