I'm a Beginner

Monday, October 21, 2013

Puisi Kritik Pejabat





2 in 1

Anjing-anjing itu berpenampilan rapi dan berdasi
Tak pernah kepanasan dan kehujanan di dalam kereta kencana
Tersenyum lebar tak pernah bersedih
Tak pernah puas dengan apa yang dimiliki 
Berbeda dengan kita, dengan saudara kita
                         Merintih dan menjerit dalam kesengsaraan

Anjing-anjing itu mereka, bukan kita
Tapi kenapa tangan tak terkepalkan
Dan hati tak tergerakkan
Ketika jutaan bocah dimiskinkan tanpa pendidikan
Ketika para perindu sesuap nasi tercampakkan
Ketika keadilan tak lagi memihak
Ketika keadilan begitu mudahnya dipermainkan

Kau itu licin bagai belut
Ketika tercium kebusukanmu
Ketika terlihat batang hidungmu
Kau muncul dan menghilang begitu cepat, begitu lincah
Menghilang diatas penderitaan orang lain
Menghilang dengan api dalam perutmu
Menyembunyikan kegelapan dalam keputihan
Bahkan ketika terdesak dan tertangkappun kau masih bisa tertawa
Tertawa dengan bangganya

Mana janjimu, janji manismu
Janji yang kau ucapkan dengan mulut licikmu
Dengan mulut berbisamu
Apakah sudah tak penting lagi jeritan saudara-saudaramu
Tak pernahkah sedikitpun kau renungkan dalam hati akan hal itu

Anjing dan belut
Menyatu dalam jiwa yang penuh dengan kekotoran
Rakus dan licin
Terbungkus dalam satu hati yang buta akan segalanya
Itulah kau, mahluk yang tak pantas disebut manusia


By Admin
Share: